لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْك

Syirik Yang Sering Diucapkan

Menyalahkan makhluk yg tidak bisa berbuat apa apa merupakan bentuk syirik kecil yang kerap terucap tanpa disadari. Sobat ahlan, kita sering mendengar ucapan seperti, “Wah, gara-gara hujan acara jadi gagal,” atau “Angin ini bikin semua berantakan.” Meski tampak sepele, kalimat-kalimat seperti ini menyiratkan penyalahan terhadap makhluk atas sesuatu yang hanya terjadi atas izin Allah. Dalam Islam, ini bukan sekadar kesalahan ucapan, melainkan kekeliruan akidah yang perlu diluruskan.

Syirik Yang Sering Diucapkan

Mengapa menyalahkan makhluk yg tidak bisa berbuat apa apa adalah Syirik?

Sobat ahlan perlu memahami bahwa menyandarkan sebab akibat secara mutlak kepada makhluk adalah bentuk syirik kecil. Dalam sebuah hadist sahih (sesuai riwayat Bukhori), Rasulullah ﷺ bersabda: “Janganlah kalian mengatakan: kami diberi hujan karena bintang ini dan itu, karena itu adalah kekufuran.” Artinya, menyalahkan fenomena alam atas peristiwa tertentu sama saja dengan mengabaikan kekuasaan Allah. Hujan, angin, atau makhluk hanyalah sebab, bukan penentu. Menjadikan mereka sebagai penyebab mutlak adalah bentuk pengalihan kekuasaan Allah kepada makhluk-Nya.

Ucapan Sehari-hari yang Mengarah pada menyalahkan makhluk yg tidak bisa berbuat apa apa sesuai hadist riwayat Bukhori

Coba sobat ahlan renungkan, seberapa sering kita mengatakan :

  • “Gara-gara hujan saya telat!”
  • “Angin ribut bikin bisnis saya gagal.”
  • “Orang itu penyebab semua kekacauan ini.”

Ucapan-ucapan ini jika tidak diiringi kesadaran bahwa semua terjadi atas izin Allah, dapat tergelincir pada syirik kecil. Rasulullah ﷺ sangat memperingatkan bentuk syirik ini karena ia merusak tauhid dalam skala yang halus dan nyaris tidak terasa. Kita sering lebih mudah menyalahkan ciptaan daripada berserah kepada ketetapan Sang Pencipta.

Menghindari Perilaku menyalahkan makhluk yg tidak bisa berbuat apa apa sesuai hadist riwayat Bukhori

Langkah terbaik untuk menjauhkan diri dari syirik jenis ini adalah dengan:

  1. Meluruskan niat dan lisan– Sobat ahlan, mulai biasakan berkata: “Hujan turun atas kehendak Allah,” bukan karena sesuatu yang tampak saja.
  2. Perkuat keyakinan terhadap takdir– Pahami bahwa setiap kejadian, baik menyenangkan maupun menyulitkan, adalah bagian dari skenario ilahi.
  3. Latih ucapan yang mengandung pujian kepada Allah– Misalnya, “Alhamdulillah atas segala cuaca,” atau “Semoga Allah beri kemudahan di tengah ujian angin ini.”

Dengan demikian, sobat ahlan tidak terjerumus ke dalam penyandaran kuasa pada makhluk.

Efek Spiritual dari menyalahkan makhluk yg tidak bisa berbuat apa apa

Perilaku ini tidak hanya berdampak pada rusaknya tauhid, tetapi juga mengurangi keberkahan dalam hidup. Ketika seseorang terus menyalahkan kondisi luar atas kegagalannya, ia akan sulit bertawakal dan sulit bersyukur. Sobat ahlan, ini menjadikan hati keras, mudah kecewa, dan menjauh dari rahmat Allah. Ingatlah bahwa keberhasilan dan kegagalan, kemudahan dan kesulitan, semua ada dalam genggaman Allah, bukan makhluk.

Menyalahkan hujan, angin atau makhluk yg tidak bisa berbuat apa apa adalah celah syirik yang samar namun berbahaya. Sobat ahlan, mari jaga lisan, bersihkan hati, dan kuatkan iman. Jangan biarkan ucapan kita menjadi sebab hilangnya pahala dan rahmat. Sebaliknya, jadikan setiap peristiwa sebagai pengingat akan kuasa Allah. Dengan begitu, hidup akan lebih tenang, terarah, dan diberkahi.

 

$
590
Premium Hajj
$
890
Ramadan Umrah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh
Ahlan.
Apa yang bisa kami bantu?