لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْك

LARANGAN IHRAM

Dalam momen suci ketika sobat ahlan memasuki kondisi ihram, terdapat sejumlah larangan yang wajib dipahami dengan seksama agar ibadah haji maupun umrah tetap sah dan mulus. Larangan-larangan ini bukan saja bentuk ketaatan, tetapi juga cara menjaga kekhusyukan, kesucian, dan kesederhanaan selama berada di dalam batas-batas yang telah ditetapkan agama. Dengan memahami batasan ini, sobat ahlan bisa menjalankan ibadah dengan penuh kehormatan dan tanggung jawab.

LARANGAN IHRAM

Larangan Memakai Pakaian Berjahit pada Saat Ihram

Salah satu larangan utama ketika ihram adalah memakai pakaian yang berjahit (khususnya bagi laki-laki). Pakaian berjahit yang membentuk badan dilarang karena ihram menuntut kesederhanaan dan penghilangan perbedaan sosial. Bagi sobat ahlan pria, dua lembar kain ihram yang tidak dijahit adalah ketentuan klasik. Dalam konteks ini, larangan memakai pakaian berjahit juga termasuk ke dalam batasan Memakai pakaian selama ihram.

Hukum Menutup Kepala atau Wajah dalam Ihram

Menutup Kepala bagi Pria

Pria dalam kondisi ihram dilarang menutup kepala baik sebagian maupun seluruhnya — seperti menggunakan topi, sorban, atau penutup yang melekat — selama ihram. Namun, menggunakan payung sebagai naungan atau mempertahankan kehati-hatian terhadap cuaca tidak dianggap sebagai menutup kepala yang dilarang.

Menutup Wajah bagi Wanita

Untuk wanita, larangan menutup sebagian atau seluruh wajah berlaku terutama bila tidak ada keperluan syar’i atau pada saat dibutuhkan dalam keadaan khilafah hukum. Namun, wanita tetap boleh menutup wajah dalam batas yang diperbolehkan dalam syariat, misalnya saat berada di hadapan laki-laki non-mahram jika diperlukan.

Larangan Terhadap Wewangian, Minyak, dan Perawatan Tubuh

Selama ihram dilarang memakai wewangian dalam bentuk apa pun — baik disemprot maupun dioleskan. Begitu pula dilarang memakai minyak untuk rambut atau jenggot agar tidak merubah aroma alami tubuh. Sobat ahlan perlu menahan diri dari parfum, minyak harum, lotion aromatik, dan semacamnya agar tetap berada dalam kondisi larangan tersebut.

Tak hanya itu, sobat ahlan juga dilarang melakukan tindakan menghilangkan sebagian rambut atau kuku — termasuk memotong rambut, mencukur, mencabut bulu tubuh, atau memotong kuku — selama ihram masih berlangsung.

Larangan Aktivitas Fisik dan Relasi saat Ihram

Dilarang Berjimak

Salah satu larangan yang sangat tegas adalah berjimak atau melakukan hubungan suami istri. Dalam keadaan ihram, sobat ahlan harus menjaga diri dari aktivitas tersebut hingga tahallul (pembukaan ihram).

Larangan Perburuan dan Pengambilan Tumbuhan

Sobat ahlan juga dilarang berburu hewan yang bisa dimakan ketika dalam keadaan ihram. Larangan ini mencakup memburu, membunuh, atau menangkap hewan darat yang halal dimakan.

Sekaligus, dilarang untuk memotong tumbuhan yang berada di tanah haram — termasuk mencabut rumput, memotong ranting, mencabut tanaman — agar tidak merusak lingkungan suci di area Haram (Mekah).

Batasan dalam Perkawinan dan Akad di Masa Ihram

Selama ihram, sobat ahlan dilarang melaksanakan akad nikah — baik menikah untuk dirinya maupun menikahkan orang lain. Aktivitas pernikahan dilarang karena perhatian dan fokus harus tertuju pada ritual ibadah, bukan urusan duniawi yang bisa mengganggu konsentrasi.


Dengan memahami dan menjauhi larangan-larangan ihram itu, sobat ahlan dapat menjalankan ibadah haji atau umrah dengan lebih tenang, sah, dan khusyuk. Semoga tulisan ini membantu memantapkan niat dan amalan dalam perjalanan spiritualmu, serta menjadi pengingat agar setiap langkah dalam ihram penuh kesadaran dan tata tertib yang diridhai Allah.

$
590
Premium Hajj
$
890
Ramadan Umrah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh
Ahlan.
Apa yang bisa kami bantu?