لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْك

Hukum Berqurban dengan Cara Berhutang dalam Syariat Islam

Hukum Berqurban dengan Cara Berhutang dalam Syariat Islam

Berqurban dengan berhutang kerap menjadi pilihan sebagian kaum muslimin yang ingin tetap melaksanakan ibadah kurban di tengah keterbatasan finansial. Keinginan besar untuk meraih keutamaan dan pahala dari ibadah ini tak jarang membuat seseorang mempertimbangkan opsi berhutang demi membeli hewan qurban. Namun, bagaimana sebenarnya pandangan syariat Islam terhadap praktik ini?

Bolehkah BerQurban Dengan Cara Berhutang

Pandangan Ulama Mengenai Berqurban dengan Berhutang

Mayoritas ulama sepakat bahwa qurban adalah ibadah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) bagi yang mampu. Artinya, ia tidak wajib bagi mereka yang belum memiliki kecukupan harta. Dalam hal ini, muncul pertanyaan, apakah sobat ahlan tetap diperbolehkan berqurban dengan berhutang jika memang belum memiliki cukup dana?

Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ menyebutkan bahwa seseorang yang tidak mampu membeli hewan qurban tidak dibebani kewajiban berqurban. Namun, jika seseorang tetap ingin melakukannya dengan cara berhutang, maka hukum dasarnya kembali pada niat dan kemampuan melunasi hutang tersebut di kemudian hari.

Apakah Berqurban dengan Berhutang Menjadi Ibadah yang Diterima?

Dalam syariat, ibadah harus dilandasi dengan kemampuan dan keikhlasan. Sobat ahlan perlu memahami bahwa Islam tidak memberatkan umatnya. Jika berhutang untuk qurban akan membebani kehidupan finansial atau berisiko tidak mampu melunasinya, maka sebaiknya dihindari.

Namun, jika sobat ahlan memiliki keyakinan kuat untuk mampu membayar hutang tersebut, serta tidak menunda-nunda kewajiban membayar, maka berqurban dengan berhutang diperbolehkan. Bahkan hal ini bisa menjadi bentuk pengorbanan yang tinggi di sisi Allah jika niatnya benar dan tidak membebani orang lain.

Dalil-Dalil dan Analogi dalam Praktik Qurban

Sebagian ulama membandingkan praktik ini dengan haji. Jika seseorang belum mampu secara finansial, maka ia belum diwajibkan berhaji. Begitu pula dengan qurban. Dalil yang sering dikutip adalah firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 286:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

Dari dalil ini, sobat ahlan dapat memahami bahwa kemampuan finansial adalah syarat penting dalam pelaksanaan ibadah qurban. Namun, ketika seseorang memiliki penghasilan tetap dan yakin mampu mencicil atau melunasi hutangnya dalam waktu dekat, maka berqurban dengan berhutang tidak menjadi masalah dalam pandangan syariat.

Tips Bijak Jika Ingin Berqurban Meski dengan Berhutang

Sebelum sobat ahlan memutuskan berhutang demi qurban, pertimbangkan beberapa hal berikut:

  1. Pastikan ada penghasilan tetap yang memungkinkan pembayaran hutang dengan lancar.
  2. Hitung kembali kebutuhan primer agar tidak terjadi kekurangan setelah qurban.
  3. Hindari hutang berbunga atau yang mengandung unsur riba.
  4. Konsultasikan dengan ulama atau ustaz terpercaya di lingkungan sobat ahlan.
  5. Niatkan qurban sebagai bentuk ketakwaan, bukan sekadar mengikuti tren sosial.

Melalui pertimbangan matang, sobat ahlan bisa tetap meraih pahala qurban tanpa menimbulkan beban baru yang berlebihan.

Alternatif Qurban Tanpa Harus Berhutang

Jika kondisi keuangan tidak memungkinkan, sobat ahlan masih bisa mendapatkan pahala qurban dengan beberapa alternatif, seperti:

  • Patungan qurban untuk satu ekor sapi atau unta.
  • Menabung sejak awal tahun hijriah secara konsisten.
  • Berqurban bersama keluarga dalam satu rumah tangga yang masih satu tanggungan.

Islam memberikan banyak jalan untuk tetap berkontribusi dalam amal tanpa harus memaksakan diri.

Kesimpulan: Bijak dalam Memutuskan Berqurban dengan Berhutang

Berqurban dengan berhutang pada dasarnya diperbolehkan dalam Islam selama tidak memberatkan, tidak melibatkan riba, dan disertai niat serta kemampuan melunasi hutang tersebut. Syariat Islam tidak memaksakan ibadah kepada mereka yang tidak mampu, namun tetap memberikan ruang bagi siapa pun yang ingin berusaha meraih keutamaan.

Berqurban dengan berhutang bisa menjadi jalan kebaikan bila dilakukan dengan pertimbangan matang dan niat ikhlas. Maka, bijaklah dalam menilai kemampuan dan jangan lupa, setiap ibadah yang disertai niat baik akan tetap bernilai di sisi Allah, walau mungkin belum sempat terwujud dalam bentuk nyata.

                                                              

                                                              

$
590
Premium Hajj
$
890
Ramadan Umrah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh
Ahlan.
Apa yang bisa kami bantu?