Adapun 3 Cara yang bisa dilakukan untuk Hijrah adalah sbb :

1. Ikhlas serta Jujur kepada Allah SWT

Dalam proses ini, kejujuran terhadap diri sendiri dan kepada Allah menjadi kunci. Jika sobat ahlan masih merasa berat meninggalkan kebiasaan lama, akui saja kepada Allah. Dengan begitu, kita sedang membangun hubungan yang lebih jujur dan tulus, sebuah awal yang kokoh untuk terus melangkah ke depan.

Allah Berfirman dalam Surah Al Baqarah Ayat : 218

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ۝٢١٨

 Innalladzîna âmanû walladzîna hâjarû wa jâhadû fî sabîlillâhi ulâ’ika yarjûna raḫmatallâh, wallâhu ghafûrur raḫîm

 Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

2. Hijrah Bertahap

Hijrah tidak harus dilakukan secara drastis. Justru, Hijrah Bertahap lebih memungkinkan untuk bertahan dalam jangka panjang. Sobat ahlan, sering kali seseorang merasa harus langsung berubah total dalam satu malam. Padahal, perubahan yang perlahan namun pasti akan lebih tertanam kuat dalam hati dan tindakan kita. Setiap langkah kecil adalah bagian dari proses besar menuju kebaikan.

Allah Berfirman Dalam Surah Al Isra Ayat : 106

وَقُرْاٰنًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَهٗ عَلَى النَّاسِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلًا ۝١٠٦

Wa qur’ânan faraqnâhu litaqra’ahû ‘alan-nâsi ‘alâ muktsiw wa nazzalnâhu tanzîlâ

Artinya : “Al-Qur’an Kami turunkan berangsur-angsur agar engkau (Nabi Muhammad) membacakannya kepada manusia secara perlahan-lahan dan Kami benar-benar menurunkannya secara bertahap”.

3. Amalkan

Setelah memahami pentingnya bertahap, langkah berikutnya adalah Amalkan ilmu yang sudah didapat. Tanpa praktik, ilmu hanya akan menjadi tumpukan teori yang tidak mengubah apa pun. Sobat ahlan, jangan tunggu sampai sempurna untuk mulai mengamalkan. Bahkan satu ayat yang kita amalkan lebih baik dari seribu yang hanya kita hafal.

Mulailah dari yang paling mudah. Jika sobat ahlan sudah tahu pentingnya shalat tepat waktu, fokuslah menjaga itu dulu. Kemudian perlahan tambahkan amalan seperti membaca Al-Qur’an, menjaga lisan, dan memperbaiki niat. Amalan-amalan kecil yang dilakukan terus-menerus akan menjadi benteng dari kelelahan spiritual yang bisa merusak semangat hijrah.

Allah Berfirman dalam Surah Annisa Ayat : 66

وَلَوْ اَنَّهُمْ فَعَلُوْا مَا يُوْعَظُوْنَ بِهٖ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ وَاَشَدَّ تَثْبِيْتًاۙ ۝٦٦

Walau annahum fa‘alû mâ yû‘adhûna bihî lakâna khairal lahum wa asyadda tatsbîtâ

Artinya : …”Seandainya mereka melaksanakan pengajaran yang diberikan kepada mereka, sungguh itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (Iman mereka)”.

Bangun Lingkungan yang Menjaga Ikhlas dan Jujur kepada Allah

Lingkungan adalah faktor penting dalam menjaga hijrah. Tak jarang, semangat kita goyah karena dikelilingi oleh orang-orang yang tidak mendukung. Sobat ahlan, carilah komunitas yang bisa menguatkan. Entah itu teman, keluarga, atau majelis ilmu — pastikan mereka membawa sobat ahlan lebih dekat kepada Allah.

Di sisi lain, jangan lupa untuk menciptakan lingkungan dalam diri sendiri. Hati yang bersih, pikiran yang positif, dan tekad yang kuat adalah “rumah” pertama bagi istiqomah. Jaga komunikasi dengan Allah melalui doa. Katakan pada-Nya, “Ya Allah, aku ingin berubah. Tapi aku lemah. Bantu aku.” Kalimat sesederhana itu bisa menjadi sumber kekuatan luar biasa saat dijalani dengan Ikhlas dan jujur kepada Allah.

Hijrah Bertahap Butuh Sabar dan Konsistensi

Setiap proses butuh waktu. Sobat ahlan harus sabar menghadapi naik turunnya semangat. Jangan bandingkan perjalanan sobat ahlan dengan orang lain. Masing-masing dari kita punya fase, ujian, dan caranya sendiri. Teruslah belajar, teruslah bertumbuh. Bila jatuh, bangkit lagi. Bila lelah, istirahat sejenak, tapi jangan menyerah.

Cara Amalkan Ilmu yang Sudah Dipelajari Secara Praktis

Agar lebih mudah dalam mengamalkan, buatlah daftar amalan harian. Ini bisa berupa catatan kecil tentang target-target seperti “sholat tepat waktu,” “tidak bergunjing,” atau “sedekah harian.” Sobat ahlan akan merasa lebih terarah dan bisa mengevaluasi diri setiap harinya. Dengan begitu, perjalanan hijrah tidak akan terasa berat, tapi justru menyenangkan dan penuh keberkahan.

Hijrah Bertahap yang disertai amalan akan membuat hati lebih tenang, hidup lebih tertata, dan tujuan lebih jelas.

Penutup : Ikhlas dan Jujur kepada Allah dalam Istiqomah Hijrah

Pada akhirnya, Ikhlas dan jujur kepada Allah adalah bahan bakar utama yang akan menjaga kita dalam perjalanan panjang ini. Sobat ahlan, jangan pernah berpikir bahwa hijrah adalah perjalanan yang tanpa hambatan. Justru, karena ia penuh rintangan, maka pahalanya pun besar. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, tapi juga jangan terlalu lunak. Jaga keseimbangan. Yang terpenting, jangan berhenti.

Jika sobat ahlan merasa sudah jauh, jangan malu untuk kembali. Jika merasa sendiri, ingatlah bahwa Allah selalu dekat. Perjalanan hijrah bukan tentang seberapa cepat kita sampai, tapi seberapa istiqomah kita melangkah. Maka teruslah bergerak, dengan langkah yang jujur, hati yang ikhlas, dan semangat untuk selalu Amalkan kebaikan dalam setiap fase hidup.